Hari ini, 10 Maret 2022-Adalah Dirgahayu Persatuan Artis/Aktor Film Indonesia, Telusuri Awal Mulanya.

Just another WordPress site

Hari ini, 10 Maret 2022-Adalah Dirgahayu Persatuan Artis/Aktor Film Indonesia, Telusuri Awal Mulanya.

Film merupakan salah satu industri yang menghibur masyarakat. Sangat menyenangkan menonton film dengan mengumpulkan berbagai ide cerita dan plot. Bahkan sinematografi yang estetis menambah nilai tampilan film secara keseluruhan.


Para aktor dalam film juga memainkan peran penting. Aktor dan aktris perlu mengeksplorasi sejarah dan kepribadian karakter mereka dan kemudian menerapkannya di setiap adegan yang mereka ciptakan. Tentu saja, diperlukan banyak upaya agar pesan dalam film dapat tersampaikan dengan baik kepada penonton. Tak salah jika para aktor mendapat penghargaan setiap kali melakukan sebuah karya. Kita perlu terus mendukung mereka untuk membuat lebih banyak film yang menghibur masyarakat. Sesama seniman juga harus saling mendukung untuk melakukan yang terbaik bagi perfilman Indonesia.


Hal ini juga diwujudkan dalam pembentukan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI). Padahal, organisasi ini sudah berdiri sejak lama, tepatnya pada 10 Maret 1956. Setiap tanggal diperingati sebagai Hari Persatuan Seniman Film Indonesia dalam upaya menciptakan solidaritas dan industri film yang maju.
Bagaimana sejarah berdirinya Persatuan Seniman Film Indonesia? Laporan di laman Parfi.or.id, merangkum informasinya di sini. Sejarah berdirinya Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) berawal dari tidak adanya Persatuan Artis Indonesia (SARI) akibat masuknya Jepang ke Indonesia. Kemudian, Usmar Ismail bersama Djamaludin Malik dan Suryo Sumanto, semangat mendirikan organisasi PARFI untuk memajukan artis dan perfilman tanah air.

PARFI resmi didirikan pada 10 Maret 1956 di Gedung SBKA Manggarai, Jakarta dengan sekretariat di Jalan, Kramat V Jakarta Pusat. Pada masa awal, organisasi ini diketuai oleh Suryo Sumanto, dengan anggota:
Rd. Sukarno (Rendra Karno)
Kotot Sukardi
Kotot Sukardi
Wildan Dja`far
Sofia Waldy
Deliana Surawidjaja
Idrus Nawawi (Palembang)
Eddy Saputra (Medan)
Basuki Zailani (Bandung)
Ismail Saleh (Semarang)
Abdul Gafur (Surabaya)
Subekto (Yogya)

Tepat pada 10 Maret 1956 tersebut, Ibu Negara Fatmawati hadir dan meresmikan secara langsung organisasi PARFI. Ini menjadi satusatunya organisasi yang dapat menjadi naungan bagi artis film Indonesia untuk terus berkarya dan memperjuangkan citacita demi perfilman Indonesia yang semakin maju.

Pada masa awal, PARFI bergerak melakukan demonstrasi di depan Presiden. Protes itu menentang masuknya film-film asing yang mulai masuk ke Indonesia. Banyaknya film asing yang masuk tentu saja menjadi ancaman yang merugikan bagi industri perfilman Indonesia, terutama pada masa kolonial.
Kami berharap perjuangan ini akan terus memberikan kontribusi bagi perkembangan industri film Indonesia yang lebih baik. Kini setiap tahun, 10 Maret ditetapkan sebagai Hari Persatuan Artis Film Indonesia untuk mendukung industri film Indonesia yang ada.

Tak Lupa juga, seiring berjalannya dirgahayu hari artis, semoga artis-artis masa yang akan datang akan memberikan prestasinya untuk negeri kita indonesia. Sekaligus kita berdoa dalam hal keberuntungan dalam segala hal yang kita sedang lakukan, aktivitas, kerja , maupun bermain game seperti slot game. Permainan slot hanyalah untuk mencari kesenangan jika memang menang itu hanyalah bonus dari keberuntungan. Game slot adalah game yang menghadirkan kebahagiaan dalam keberuntungan, jika terjadi sebuah kemenangan.

Tags: , , , , , , , , , , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published.